12/23/09

Aqua Timez - Ketsui no Asa Ni



Love this song..
So true, and revolves around us ( I think )
Anyway, enjoy and hopefully, can get something for it..
^_~

p/s- drowning in waves or just a wave, a gigantic wave that is...
help...

12/18/09

Rain, rain, go away......



Ujian... Dugaan..
TESTS
It does bring out the worst in people
Don't believe me??

**************************************************************************

"Uurggh! Where is my cellphone?"
A young lad cries out in despair
Trying to find it with all his might
From the top of the ceiling
till the lowest of the floors he searched
From the highest to the lowest,
the most east to the most west
Not a single space was left by the lad
Alas, his search was empty-handed

Even though the results, he didn't gave up
He kept searching
After some time, well.... he got tired
After all, he is human (like us all)

Nevertheless, he kept searching
HOWEVER....
Some thoughts, bad thoughts crept into his mind
They were just thoughts, nothing harmful

He suspected that maybe his cellphone was 'taken' by someone
The question remaining, by whom??
He thought and thought about it
But first he asked everyone of his family
Have they seen his cellphone
The question was replied with silence

So, he thought and thought,
and thought about it
And he came up that his brother took it
Since his brother was 'dying' to get a handphone
hence, he thought his brother was envious
This statement, however, had no proof what-so-ever

Yet, this lad didn't dare accuse his brother,
his oh-so-fearsome brother
For he was afraid of his brother
Thus, he remained in silence

Slowly, he began giving up
The despair of searching, fruitless
The bad assumptions in his head slowly eating him
No one took notice of his problems
No one was even concerned of him
and......
He gave up

"Ring!!"
The bell rings (of course, what other sound could it be?)
"Bro, your friend came, he said he's sorry for borrowing your cellphone for too long"

Shocked
He ran towards his brother (the one he assumed 'took' it)
And there it was
EUREKA!!
Well, he was really, really grateful

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

When we do something with all we've got
and it just looked like nothing changed
Emotions start to take over us
compared to our common sense and logic
When this happens
Everything seems to go wrong, seems so bad
We start giving up, become prejudiced, and revengeful to others

Allah looks at our effort, not our result
The result is all in Allah's hands
Our job, as humans, is just to do our best
and hope for the best to come
Besides, what we think is good for us, might not be
and we think is bad, might actually be good
We never know...
P/S:lebih pentingkan hasil = x rasa manisnya hasil usaha = STRESS

"Sangat menarik urusan seorang mukmin. Sungguh semua urusannya baik. Dan itu semua tidak dimiliki melainkan oleh oramg yang beriman. Bila dia diberi nikmat, dia bersyukur, maka itu baik baginya. Dan bila dia ditimpa oleh musibah dia bersabar, maka itu baik baginya." (HR Muslim)

For muslims, if he does things sincerely for Allah, then everything he does will be rewarded
How gracious of Allah......

P/S:Sorry 4 any lackings

12/10/09

Holidays


2-3 weeks has passed the school holidays
Sooooooo much free time
What to do, what to do?
Hoping to be free like a bird
And feeling at peace
Just hope that some part of me
won't just freeze of the nothingness
that has passed and still...
laying ahead.

12/7/09

12 Golongan Manusia di Hari Akhirat

From e-mail inbox

Daripada Muaz bin Jabal, sesungguhnya
beliau telah
bertanya kepada Baginda Rasulullah
S.A.W mengenai
ayat:

Maka menangis Rasulullah sehingga
basah bajunya seraya
bersabda:
Wahai Muaz, sesungguhnya engkau telah
bertanya kepada
aku mengenai perkara yang paling
besar. Yang mana umat
aku akan dibangkitkan di Padang
Mahsyar dalam dua
belas gambaran

P e r t a m a :
Akan dibangkit dari kubur dengan tanpa
tangan dan
kaki. Bertanya Muaz, apakah dosa
mereka, ucap
rasulullah S.A.W : Itulah mereka yang
menyakiti jiran.


K e d u a :
Akan dibangkit dengan rupa seekor bab*
yang hitam.
Para sahabat bertanya, apakah dosa
mereka? . Jawab
Baginda,Itulah mereka yang melengah-lengahkan
solat lima waktu.


K e t i g a :
Mereka yang tidak mengeluarkan zakat
akan dibangkitkan
dari kubur dengan rupa perut yang
buncit seperti bukit
yang dipenuhi dengan ular dan jengking.


k e e m p a t :
Satu golongan yang akan dibangkitkan
dengan rupa buruk
serta darah dan nanah yang mengalir
dari mulut mereka.
Baginda Rasulullah S.A.W menerangkan
itulah mereka
yang menipu dalam urusan jual beli.


K e l i m a :
Akan dibangkitkan dari kubur mereka
dengan rupa
bengkak-bengkak dan baunya lebih busuk
dari bangkai
manusia. Sahabat bertanya lagi
siapakah itu?
Rasulullah S.A.W menjelaskan , itulah
mereka yang
menyembunyikan maksiat kerana takutkan
manusia,
sebaliknya tidak takut akan Allah.


Keenam :
Akan dibangkitkan dari kubur mereka
dengan rupa
terpotong tanpa kepala. Apakah dosa
mereka, tanya
sahabat. Rasulullah S.A.W menyatakan ,
itulah golongan
saksi yang bohong.


K e t u j u h :
Akan dibangkitkan daripada kubur
dengan rupa yang
buruk tanpa lidah serta mengalir
nanah, darah dan air
busuk dari mulutnya. Siapakah mereka?
Jawab
Rasulullah, itulah mereka yang tidak
mahu menjadi
saksi kepada kebenaran.


K e l a p a dan :
Akan dibangkitkan daripada kubur
mereka dengan rupa
hitam mata biru dan perut mereka
bersinar-sinar
dipenuhi api neraka. Siapakah mereka
itu?. Jawab
Rasulullah S.A.W itulah mereka yang
memakan harta anak
yatim secara zalim.


K e s e m b i l a dan :
Akan dibangkit daripada kubur mereka
dengan rupa
terbalik yang mana berjalan dengan
kepala dan kali
sebelah atas. Dosa apakah mereka itu
wahai Rasulullah.
itulah mereka yang berzina kemudian
mati tidak
bertaubat.


K e s e p u l u h :
Akan dibangkit daripada kubur mereka
dengan rupa hodoh
di mana penuh dengan penyakit sopak
balar dan kurap.
Siapakan mereka itu. Jawab Rasulullah,
ituah mereka
yang derhaka kepada ibu bapa mereka.


K e s e b e l a s :
Akan dibangkit daripada kubur mereka
dengan buta hati,
mata, gigi mereka seperti tanduk
kerbau, bibir mulut
mereka besar hingga menutupi paras
dada, lidah mereka
panjang hingga sampai atas perut dan
paha, manakala
keluar daripada perut mereka air nanah
dan darah yang
busuk. Siapakah mereka itu. Jawab
Rasulullah SAW,
itulah mereka yang meminum arak.


K e d u a b e l a s :
Akan dibangkit dari kubur mereka
dengan rupa bercahaya
mukanya seperti bulan penuh purnama
dan berjalan atas
titian Siratun Mustaqim seperti kilat
menyambar.
Siapakah mereka itu, bertanya sahabat.
Itulah mereka
yang sentiasa melakukan perkara baik.
Mereka itu
menjauhkan perkara maksiat, mereka itu
menjaga
sembahyang lima waktunya dan mati
selepas bertaubat,
syurgalah balasan yang baik bagi
mereka.

Kita sebagai umat Islam seharusnya
insaf dan sedar ,
sesungguhnya kehidupan yang kita lalui
ini hanyalah
sementara sahaja .Lantaran itu,
janganlah kita
terpedaya dan hanyut dalam keenakkan
dan keseronokan
dunia sehingga kita melupakan
tanggungjawab kita
sebagai hamba Allah SWT. Lakukanlah
amalan-amalan yang
boleh meningkatkan ketaqwaan kita
kepada Allah SWT,
dalam pada masa yang sama
mempergunakan dunia ini
sebagai jambatan menuju ke negeri yang
kekal abadi.
Sekadar renungan bersama.
Gambaran sahaja

Perfumes.. wanginya!! (ye ke?)




Skarang,cuba baca ni..
Hadis Nabi s.a.w.
"Seorang wanita yang memakai minyak wangi lalu lewat di tengah-tengah kaum (laki-laki) dengan maksud agar mereka menghidu bau harumnya maka wanita itu adalah pelacur"
(HR. An-Nasaa'i)

Perfume, atau minyak wangi, dalam Islam hanya boleh dipakai di dalam rumah sahaja, depan suami. Kalau nak kluar, minyak wangi... x dibenarkan..
Hanya boleh klu nak tutup bau badan yang kurang menyenangkan...
Lagipun, klu pakai minyak wangi kuat2 (perempuan),
mungkin boleh naikkan nafsu syahwat lelaki.. kita mana tahu??
Mana taknya zina berleluasa skang..

Hadis Nabi s.a.w.
“Sesungguhnya Allah telah menetapkan atas diri anak keturunan Adam bagiannya dari zina. Dia mengetahui yang demikian tanpa dipungkiri. Mata itu bisa berzina, dan zinanya adalah pandangan. Lidah itu bisa berzina dan zinanya adalah perkataan. Kaki itu bisa berzina dan zinanya adalah ayunan langkah. Tangan itu bisa berzina dan zinanya adalah sentuhan. Hati bisa berzina dengan keinginan dan angan-angan. Baik kemaluan membenarkan yang demikian itu atau mendustakannya.” (H.R. Bukhari, Muslim, An-Nasai, dan Abu Dawud).

Iklan tu, cara dia sampaikan mcm nak pikat laki, tapi bukan ke setiap orang sudah diciptakan berpasang-pasangan? Mungkin kita (perempuan) tak tahu siapa yg kita dipasangkan dgn, tapi lelaki, saya tidak tahu, mungkin mereka tahu apabila mereka lihat seseorang (perempuan), itulah pasangan dia, (saya x tahu, sori)
Therefore, saya rasa kita patut biarkan timba mencari perigi
bukannya perigi mencari timba

Macam satu lagu saya baru dengar..
Just Haven't Met You Yet-Michael Buble
enjoy!! tp jgn lebih2!!

P/S - sorry4 any lackings in so many areas

12/1/09

Wei.. Aku gurau jela..

-Petikan daripada www.iluvislam.com-

Hidup kita memang selalu dipenuhi dengan gurau senda dengan orang di sekeliling, biasanya kawan-kawan. Mana ada orang yang bergurau dengan dirinya sendiri, betul tak? Maknanya, bila kita bergurau senda, secara tak langsung ia akan melibatkan perasaan orang lain yang mendengar gurauan kita.



Biasanya, orang bergurau untuk menceriakan suasana. Takkan nak buat muka serius sepanjang masa. Macam kebanyakan orang mengatakan, “Hidup mesti ceria”.


Tapi, mari kita teliti, apa yang selalu ada dalam sesebuah gurauan? Lawak yang direka-reka, cerita yang dibuat-buat, perli memerli dan kata mengata antara satu sama lain. Itu antara yang biasa saya temui. Jarang sekali orang bergurau tapi dalam masa yang sama dia tak menipu. Tak sah kalau bergurau, dia tak mengata-ngata (secara bergurau) kat orang lain.


Kebanyakan kita menganggap gurauan adalah perkara biasa. Ada juga yang menyangka menipu dibolehkan ketika bergurau sebab tak membahayakan orang di sekeliling kita. Saya juga pernah menganggap begitu kerana merasakan apa yang kita guraukan hanya mainan semata-mata, bukan betul-betul, dan bukan niat untuk betul-betul berbohong.


Betulkah persepsi macam ni?





Banyak Ketawa Mematikan Hati

Pernahkah anda lihat orang yang ketawa terbahak-bahak, sampai katanya nak pecah perut dan sampai tak cukup udara nak bernafas? Apa yang kita fikir? Pastinya orang tu baru saja lihat atau dengar satu jenaka atau gurauan yang sangat menggelikan hati. Betul tak?


Kita akan ketawa apabila ada sesuatu yang menggeletek hati. Ya, itu memang sesuatu yang normal. Tapi, hakikatnya, di situlah akan timbulnya masalah. Gurauan yang melampau-lampau akan menyebabkan kita banyak ketawa.


Dalam Kitab Ihya’ Ulumiddin karangan Imam Ghazali, beliau menyenaraikan senda gurau sebagai salah satu unsur bahaya yang dibawa oleh lidah. Kata beliau,

Asalnya senda gurau itu tercela dan terlarang, kecuali sekadar sedikit yang dapat dikecualikan daripadanya.[1]

Ini berdasarkan hadis Rasulullah S.A.W.:
Maksudnya: “Jangan engkau berbantahan dan bergurau dengan saudaramu!




Kita dibolehkan bergurau senda tetapi jangan berlebih-lebihan. Kenapa? Kerana ia akan mengundang banyak ketawa. Dan banyak ketawa akan mematikan hati. Dan mungkin akan menjatuhkan maruah diri. Kata Imam Ghazali,

Adapun berlebih-lebihan pada bergurau, maka akan mempusakai banyak tertawa. Dan banyak tertawa itu mematikan hati dan mewarisi kedengkian pada sesetengah keadaan. Dan menjatuhkan kehebatan diri dan kemuliaan. Dan apa yang terlepas dari hal-hal tersebut, maka tidak tercela,” sebagaimana diriwayatkan dari Nabi S.A.W. bahawa baginda bersabda:

Maksudnya: “Sesungguhnya aku bersenda gurau dan aku tidak mengatakan, selain yang benar.[2]




Kita biasa dengar,

Isy dia ni. Ketawa sampai tak ingat dunia!


Hakikatnya begitulah keadaan orang yang ketawa berlebih-lebihan. Larut dalam dunia ketawanya. Sampai lupa dan tak sedar apa yang berlaku di sekelilingnya. Dan lebih parah lagi, ketawanya itu juga menunjukkan kelalaian dari mengingati akhirat.


Nabi S.A.W. bersabda:
Maksudnya: “Jikalau kamu tahu apa yang aku tahu, nescaya pasti kamu banyak menangis dan sedikit ketawa.[3]



Nilai Gurauan vs Nilai Persaudaraan

Ketawa memang seronok. Tapi menjadi bahan ketawa sangat menyakitkan hati. Hakikatnya, itulah yang selalu ada dalam sesebuah gurauan - mentertawakan orang lain.


Kita mungkin sekadar main-main, kata orang menyakat. Tapi, siapa tahu apa yang dirasai ‘watak utama’ kisah gurauan tersebut?


Mungkin tak kisah, mungkin marah, mungkin kecil hati dan mungkin terus tak bertegur sapa.


Gurauan yang dianggap sekadar main-main boleh menjadi bibit kepada pergaduhan, pertengkaran, tak bertegur sapa dan permusuhan yang berpanjangan antara sesama Muslim. Begitu murahkah nilai persaudaraan dalam Islam sehingga kita sanggup menggadaikannya dengan kata-kata gurauan dan mainan yang langsung tiada nilai di sisi Allah?


Rasulullah S.A.W. sendiri telah memberi amaran dalam sabda baginda:
Sesungguhnya orang yang berkata-kata dengan suatu perkataan untuk mentertawakan teman-teman duduknya, akan jatuh dalam api neraka, lebih jauh dari bintang surayya.



Jujur dalam Berjenaka dan Gurau Senda

Sedarkah kita, ketika bergurau senda dengan rakan-rakan, kita mungkin dah berbohong? Berbohong bukan maksud saya betul-betul bercakap bohong. Tapi, hanya sekadar cakap main-main; atau kata orang sekadar mengacah saja.


Soalnya, betul ke kita tak boleh menipu walaupun dengan hanya niat untuk bergurau? Nama pun gurauan, jadi kita bukan berniat untuk betul-betul menipu, hanya sekadar main-main dan tak memudharatkan sesiapa. Dan biasanya, last sekali, kita mesti akan cakap,

Aku main-main je la…

Aku tipu engkau je tadi. Saja nak tengok macam mana reaksi engkau.


Kalau diikutkan logik akal pendek kita, mungkin pandangan tu nampak macam betul. Tapi, mari kita teliti sabda Rasulullah S.A.W. :

Hendaklah kamu jujur. Sesungguhnya kejujuran menunjuk kepada kebaikan. Dan kebaikan menunjuk kepada syurga. Seorang lelaki terus jujur dan mencari kejujuran sehinggalah dia dicatatkan di sisi Allah sebagai seorang yang sangat jujur. Berwaspadalah terhadap dusta. Sesungguhnya dusta menunjuk kepada kejahatan. Dan kejahatan menunjuk kepada neraka. Seorang lelaki terus berdusta dan mencari pendustaan sehingga dia dicatat di sisi Allah sebagai seorang yang sangat berdusta. [4]

Celakalah orang yang memperkatakan sesuatu agar orang lain ketawa, lalu dia berdusta. Celakalah untuknya. Celakalah untuknya.[5]


Apa pun tujuan kita, pendustaan sesekali tidak dibenarkan walaupun hanya untuk bergurau dan berjenaka. Islam mengharuskan gurau senda, keceriaan dan hiburan jiwa, tetapi tidak menjadikannya sebagai pembuka jalan kepada kita untuk berdusta.


Jadi, kalau nak bergurau, pastikan gurauan kita tak ada unsur-unsur penipuan dan pendustaan. Sebagaimana sabda Rasulullah S.A.W.:

Maksudnya: “Sesungguhnya aku bersenda gurau dan aku tidak mengatakan, selain yang benar.[6]




Macam mana cara yang betul untuk bergurau? Mari kita susuri sirah Nabi Muhammad S.A.W., bagaimana cara baginda bergurau senda dengan orang-orang di sekeliling baginda.

Suatu hari, seorang lelaki telah datang kepada Rasulullah S.A.W., meminta tunggangan daripada baginda kerana hendak pulang ke negerinya. Apabila Nabi mendengar permintaan lelaki itu, baginda bersabda: “Sesungguhnya aku akan menunggangkanmu di atas anak unta.” Padahal, pada waktu itu Nabi berkata demikian hanya dengan tujuan untuk bergurau.

Apabila lelaki itu mendengar kata-kata Nabi, dia merasa susah hati kerana memikirkan bagaimana anak unta yang kecil dan lemah boleh ditunggang untuk perjalanan yang jauh. Lalu, lelaki itu berkata, “Apa yang boleh aku buat dengan seekor anak unta? Kalau kamu berikan pada aku, tentulah menjadi beban dan hanya menambahkan kesusahan saja, sebab ia masih kecil dan tidak boleh ditunggang.

Maka Rasulullah S.A.W. berkata, “Adakah yang melahirkan unta itu selain daripada unta betina? Maka itulah yang mahu aku berikan kepadamu iaitu unta besar yang asalnya dilahirkan oleh ibunya.[7]



Lihat bagaimana cara Rasulullah S.A.W. menjaga adab-adab dalam bergurau senda. Baginda tidak sesekali menipu orang yang diajak bergurau, sebaliknya cara baginda ada ‘seninya’ yang tersendiri.


Apa yang saya perhatikan dalam kisah di atas dan beberapa kisah lain, Rasulullah menggunakan kaedah “double meaning” dalam gurauan baginda, iaitu satu kalimah tetapi mempunyai ataupun boleh difahami dalam dua maksud dan keadaan yang berbeza. Jadi, cara sebegitu akan mengelakkan kita daripada berbohong ketika bergurau.


Sayyidina Umar r.a. pernah berkata:
Tahukah kamu mengapa dinamakan gurau senda (al-muzaah) dengan kata-kata al-muzaah?” (maksud asal al-muzaah: alih).

Mereka itu menjawab: “Tidak!

Maka Umar r.a. menjawab:
Kerana senda gurau (al-muzaah) itu, mengalihkan orang yang bergurau daripada kebenaran.


Jadi, berwaspadalah kita dalam setiap gurauan dan kata-kata kita. Setiap apa yang dituturkan oleh kita akan dipertanggungjawabkan ke atas diri kita di akhirat kelak. Gurau senda mampu menghiburkan jiwa dan boleh mengeratkan hubungan sesama Muslim, tapi andai tidak kena caranya, gurau senda boleh melontarkan kita ke dalam azab neraka. Na'uzubillahi min dzalik.

~Wallahu a'lam~

11/29/09

Where Rainbows End..





written by cecelia ahern.. really, really great.. just hate that it happened a little too late, even though in the end they FINALLY end up together (in their sixties to be exact) after a divorce and their children have all grown up.

How do we exactly know that he/she is 'the one'?? Well, in this novel, it says when both of us experienced a silence, a 'dancing-on-air' silence, (first time heard it)
Well, is it destiny or in our own hands..
In Islam, we have to believe in qada' and qadar..
Qada' is Allah's 'ketetapan' on all things since the beginning of time
while Qadar is Allah's actions on all things based on Allah's qada'
There are two types of qada', qada' mubram n qada' mu'allak
Qada' mubram- is constant and does not change
Qada' mu'allak- Allah's 'ketetapan' on all things based on their effort

What I want to know is, is 'jodoh'or true love qada' mubram or qada' mu'allak??
A 'kakak dorm' said her teacher said that 'jodoh' is already written in 'luh mahfuz', meaning it is constant. well how do we found that person meant for us??
A thought occured to me, is there a reason Allah does not tell us in detail about this thing??
Maybe Allah did, I'm just too blind to see it yet,
Maybe Allah wanted to show that the haqiqi love is with Allah, not with human.
If we are so badly want to find 'the one', we might forget our creator, Allah

Cintakan bunga akan layu
Cinta manusia akan mati
Cintakan Allah kekal abadi
Itulah cinta sejati

I guess this true love thingy is in Allah's hand. All we can do is pray, pray, and pray we are 'dijodohkan', with someone who can guide us to Allah's love.. InsyaAllah
Afterall, if we dont meet that 'someone' here, InsyaAllah Allah will make us both meet each other in AlJannah..InsyaAllah.. ^_^

P/S-Still a long way to go...

11/27/09

Traditional vs. Modern-aged

Today???
Had to clean the house.. sweep the entire house to be exact..
Usually, I'd used the broom, lidi and the 'penyodok'
But coincidentally, my mom bought a new vacuum cleaner, so she advised me to use that instead
Well, no harm in trying new things.. ^^

First time using it..
"Umi, kenapa vacuum ni melekat2 kat carpet?"
It was put on the wrong setting.. hehe...
From that on, it was SO EASY using it..
But, somehow.. I missed using the broom, lidi and 'penyodok'

Broom, lidi and 'penyodok'
when I clean/sweep the house using it,
a sense of satisfaction comes over me..
don't know why........
it's like we see the evil dustbunny being swept and thrown away
and we feel like we did a job well done..
that's just me

Vacuum cleaner
After learning how to use it
It was so fast cleaning the house
didn't even feel tired
and I always felt doubted myself when using this..
"Is is clean enough??"
Since I see nothing,
and all of a sudden, not a speck of dust is seen..
cool huh?

My choice?
I guess I'm an old-traditional kinda girl
I rather use the broom, lidi and 'penyodok'
afterall, I get an exercise while cleaning up the house
maybe because I'm still youngg *syukran ila Allah*
maybe when I'm not that young I'd prefer the vacuum...
Maybe, just maybe..
Who knows?? ^_~


11/26/09

Urgghh!!

Holidays started this week

What did I did??

Sleep

Watch TV

Eat

Sleep

Sleep

Sleep

and more Sleep

WARNING! THIS IS NOT GOOD!!

Sleepyhead=NOT Cool..

Change the attitude.. K??


11/24/09

HolidayZzz!!!

The holidays are BACK!!
well, this time it's one and a half month,
what to do, what to do??
well I HOPE I get to do some things done...

P/S- wish for me

11/8/09

Long time no open... Missed writing (not like anyone reads this)
Still, it's for ME and MY PLEASURE ^_^

SO many things going on...
Finished exams.. Planning to go to a camping site..
Postponed, post poned again
Lastly it was cancelled.. for some case...
Well, maybe there's a reason...

Sports was held
!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
No expression can be shown for how great it was
Some 'catfights' happened..
hey, all for the 'sportivitas' ^_~
at least, all gave it all

then there were a theatre room
specially for us girls...
Slumdog Millionaire (chaiwallah go!)
G.I. Joe (screams for DUKE)
We went home contented with the week

then there were choral speaking,
language week, all that
we had a dinner (more-or-so)
well.
So many to tell
Yet can't be expressed
But one thing for sure
I'll always remember it
Insya-Allah....
^()^

10/16/09

derita luar nikah

Saleha meletakkan penyapu yang dipegangnya.Entah kenapa semenjak dua tiga menjak kebelakangan ini,hidupnya tak berarah. Ingatannya selalu hadir pada anak yang ditinggalkan 20 tahun lepas.Rasa bersalah yang berbalam-balam bergelung teguh di rantai hatinya.Ikutkan hati,mahu sahaja saat itu dia mencari Iman kerna jauh di sudut hati,dia mendambakannya.


20 tahun lepas

Dalam kepekatan malam yang hitam,Latifah meredah hujan menuju ke rumah mak Leha.Tiada siapa lagi yang sudi menerima dirinya penjuru dunia.Lantaran hukuman yang telah dijatuhkan oleh ayahandanya,dia akur.Pintu rumah diketuk.Bayi kecil dipangkuannya merengek kesejukan.Seakan tidak selesa dibiarkan dalam kesejukan oleh si ibu.Pintu diketuk lagi untuk kali yang kedua.Masih tak bersahut.Kilat mula menampakakn amarahnya.Latifah perlu segera keluar dari kampung ini sebelum subuh..Tiada cara lain.Iman Nadrah diletakkan berhampiran tangga.Cuma dibaluti sekeping kain batik yang agak lusuh beserta sekeping nota supaya menjaga Iman..Bukan calang-calang nama diberikan pada anak itu.Iman Nadrah.Iman yang bersinar-sinar.Harapannya Cuma satu,moga janji Allah seperti yang termaktub dalam surah Al-Insan ayat ke-11:
“ maka tuhan memelihara mereka dari kesusahan hari itu(hari pembalasan),dan memberikan mereka kejernihan (wajah) dan kegembiraan hati”.Moga anak kecil ini tidak akan menerima hukuman masyarakat sebagaimana yang dilaluinya.Memang salah mereka.Memang dosa mereka.Tapi itulah jalan hidup mereka.Ditentukan Allah tapi dipilih mereka sendiri..Dan andai mampu,mahu rasanya dia menjerit melaungkan kalimah bahawa sesunguhnya dia telah menyesal..Insaf..Tapi itu semua belum mencukupi jika mahu dibandingkan dengan kesalahn mereka yang amat keji disisi Allah.

Latifah meraup wajah yang semakin berkedup.Tanpa diundang, airmata berlinang.Ya Allah ,ampunilah dosaku yang lalu.Pak Rasyid merenung isterinya dari jauh.Keresahan yang terpancar pada wajah isterinya tak pernah padam sejak 20 tahun lalu.Dosa yang dilakukan akan terus mebayangi hidup mereka berdua melainkan terbitnya kalimah maaf dari insan bernama Iman Nadrah.Namun dia tahu,agak mustahil untuk Iman menerima siapa mereka.

Hari ini


“Bang,15 tahun dah berlalu.Hukuman kita dah berakhir.Tipah rasa rindu pada kampung bang.”.Kelihatan Pak Rasyid berdehem kecil.
“Abang bukan tak mahu balik,tapi abang malu .Malu Tipah pada penduduk kampung.”
“Tapi kita dah bertaubat bang”.
“Itu kata Tipah.Tapi pada manusia,sekali kita berdosa,selamanya kita dihukum berdosa.”
“Tipah rindu ada Iman”.Matanya redup memandangnya suaminya mengharapkan segalur simpati..Pak rasyid merenung isterinya.Buntu untuk memujuk.
Suasana makan malam di dapur agak dingin.”Tipah rindu pada Iman bang”..Itu yang bermain-main diminda Pak Rasyid..”Abang pun rindu pada Iman”,hati kecilnya berbisik..
.

Dua bulan lepas


Di rumah pak leman,Iman termenung panjang.Duduk bersendirian di bawah pohon yang sama 5 tahun lalu.Masih tercari-cari asal usul diri yang tak beribu dan berbapa .Ayah yang sepatutnya melindungi anaknya.Setiap kali melihat teman bersama ibu bapa mereka,airmatanya akan menitis.Tapi bukan di depan Pak leman dan Mak Leha.Setitis air mata yang menitis kerana kerinduan ibu bapanya,tak sama sama dengan keringat pak leman dan mak Leha yang berhempas pulas untuk membesarkannya.Sewaktu diumumkan sebagai pelajar terbaik sekolah,dia bangga melihat Pak Leman naik ke pentas.Tapi dewan senyap sesaat tatkala nama Iman Nadrah bt Abdullah bukan Sulaiman.Waktu itu,Pak Leman memandangnya sambil mengangguk sebagai tanda memberi semanagat.Kata Pak Leman,siapa pun Iman di akhirat,Allah tak menilai asal usul kita.Disana,ibu tak mengenal anaknya,dan anaknya tak tahu dimana ayahnya.Sedikit pun tidak diminta semua itu terjadi.Kita berkehendak,Tapi kehendak Allah mengatasi segalanya..Kehendak Allah yang mahu Iman lahir kedunia…Cuma wasilahnya yang sedikit berbeza..Itu rahsia Allah Iman…Ayah tak tahu Iman..Ayah Cuma diamanahkan untuk mendidik iman dengan tarbiah islamiah…Sedikit terhibur hati iman.Kalaulah semua bapa didunia ini seperti Pak Leman,alangkah bahagianya…



Nikahilah perempuan itu kerana 4 sebab,agama,keturunan,kecantikan dan hartanya.Pilihlah yang beragama,nescaya kamu akan bahagia.Terngiang-ngiang di halwa telinganya sabda junjungan.Iman terfikir indahnya cinta dalam islam.Allah hanya menyebut tiga cinta dalam Al-Quran,pertama cinta pada Allah dan RasulNya,cinta pada isteri dan anak-anak dan yang terakhir cinta pada harta benda pangkat dan kekayaan.Langsung tak disentuh cinta haram tanpa akad yang menghalalkan.Namun sampai saat ini Iman masih bingung mencari jawapan mengapa remaja masih memburu cinta sementara itu.Agaknya ada piala dijulang barangkali bagi mereka yang bercinta.Hati Iman tersenyum.Tiba-tiba hatinya sebak.Dia juga lahir dari secebis cinta haram yang melarat hingga lahirlah anak haram.Iman menggenggam jarinya.Puas dipujuk hatinya supaya bersabar.Tapi gagal.Hidup ini sentiasa menduga kekuatan kerana tanpa ujian mana mungkin kita menjadi juara tanpa saringan.Takkan rasa kasih saying tuhan tanpa ujian,hanya muhasabah teman keinsafan.



Menitis lagi airmata Iman.terlalu naïf untuk dia memahami kehendak takdir.Keturunan zina adalah keturunan hina.Tak siapa sudi memandang..Tapi anak zina tak berdosa..Tak pernah diminta pada tuhan untuk lahir tanpa ayah..Tapi kehendak ilahi yang menentukan.Ya Allah terimalah aku di akhirat.Baru sebentar tadi dia dirisik seseorang.Naufal.Menyebut nama itu hati Iman bergetar.Pemuda soleh idaman satu kampus.Naufal merisiknya melalui teman karibnya,Sakinah.Kata Naufal,saya memilih Iman hanya kerana agama,bukan sebab lain.Tapi Iman malu pada pada pemuda itu.Al-Quran 30 juzuk sudah ditahfiz pada lidahnya,akhlaknya mampu menawan sesiapa sahaja,mana mungkin gadis sehina Iman mampu menjadi sayap kiri pada Naufal.Naufal,kita umpama bumi dan langit.Kau terlalu mulia untuk diri ini.Maafkan diri ini Naufal.Lamaran bakal jurutera itu terpaksa ditolak.

SETAHUN LEPAS

Iman Nadrah memicit-micit kepala ibunya.Sejak akhir-akhirnya ini ,kesihatan ibunya bertambah teruk .Berat sungguh hatinya mahu meningalkan pak Leman dan mak Leha untuk kembali ke asrama di matrik PJ..Iman merenung dalam raut wajah ibunya…Walau sekadar memandang,disisi Allah itu pahala.Masih terngiang-ngiang kata-kata Mak Leha 2 hari lalu,”andai mak pergi,andai ayah tiada lagi..Iman tersentak.Cepat-cepat ditekup tangannya pada mulut Mak Leha.Sambil tersenyum-senyum,cepat-cepat Mak Leha meleraikan tekupan Iman.Mak leha mengosok-gosok lembut bahu anaknya.Cukup memahami apa yang tersirat di sebalik kegusaran anaknya.”Iman,Iman…Berapa kali nak mak ingatkan,setiap yang bernyawa pasti akan merasai mati.Mak Cuma nak pesan,sebesar manapun dosa mereka pada Iman,tanpa mereka,akan wujudkah Iman disini???
Iman menggeleng.Naluri anaknya membuak-buak untuk mengetahui siapakah wanita mulia yang sanggup memikul amanah melahirkannya.Ingin sekali dikucup erat wanita itu,Dia tahu dia telah menumpang didalam rahim wanita itu selama sembilan bulan tanpa sebarang bayaran.Malah setiap saat dalam rahim ibu itu satu kebahagian untuknya.Iman pernah merasa indahnya setiap detik dalam rahim seorang ibu…Tapi sayang,sesaat pun tak pernah dikecapi asyiknya berada dalam pangkuan ibunya…
Tapi Ya Allah,wasilah Kau menghantar aku ke dunia adalah ujian terhebat.Pada teman-teman ku khabarkan,mereka telah meninggal..Entah alasan apa lagi yang perlu kuberikan setiap kali diajukan persoalan mereka.Maafkan aku!!!Maafkan aku!!!Iman sedar,walau cuba dileraiakb ikatan antara anak dan ibu,takkan pernah putus..Hebatnya Allah menjadikan iaktan kasih sayng ini berpanjangan dan berkekalan.


Hari ini..

Iman melangkah pulang menuju kerumah….hampir 3 bulan dia tak pulang…Lambakan assignment dan tutor membuatkan Iman tak berkesempatan untuk pulang..Cuma sekali sekala di menelefon bertanyakan khabar …hatinya sedikit bimbang kerana Pak Leman kerap mengadu bahawa Mak Leha kerap benar jatuh sakit.Lantas atas dasar kasih saying yang luhur pada seorang ibu,dia menggagahkan dirinya untuk pulang menjenguk orang tuanya..”hai Iman,nak balik lagi k?”,sapa teman sebiliknya.”Aku tak sedap hatilah,mak aku tak berapa sihat..hmmm.,nanti kalau madam minta tutor,kau ambil dalm fail kuning tu ya..aku dah siapkan..aku takd apat pergi kelas hujung minggu ini..nanti aku buat consultation hour dengan madam”.pesan Iman sebelum pulang.




“Tipah,tipah,cepat berkemas”.Kenapa bang?Tubuh Pak Rasyid digoncang.Pak Rasyid sebak.Berita yang akan disampaikan pasti mengguris hati isterinya..Salah dia kerana melewat-lewatkan permintaan isterinya.
Latipah terduduk…airmatanya gugur mengalahkan musim tengkujuh..Pak rasyid menghampiri isterinya..cuba diangkat dan ditenangkan..”pah,bawa mengucap”….

Dirumah

Mak cik leha dan pak sulaiman seakan mayat hidup.Masing-masing seolah-olah masih tidak dapat menerima takdir.mana mungkin permata yang ditatang bagai minyak yang penuh pergi buat selamanya.Mak Leha ibarat orang bisu.langsung tidak mahu bercakap…mujurlah jiran mereka,Pak Razak sekeluarga yang menguruskan jenazah mereka..”man2,dahlah tu..jom solat jenazah”..
Bagaikan halalintar yang menyambar telinga mak cik tipah mendengar khabaran kehilangan Iman Nadrah..Iman terlibat dalam kemalangan bas express sewaktu dalam perjalanan pulang k rumahnya….

Sewaktu menjejak kaki kembali ke kampung yang ditinggalkan lebih 15 tahun lalu,Mak cik Tipah dan Pak Leman hamper tersesat.Terlalu banyak perubahan seiring perubahan diri mereka.Mak cik tipah tak dapat menahan sebak di kubur iman..airmata seolah-olah tidak mahu langsung berhenti.Pak Rasyid menadah tangan..sebagai lelaki,dia cuba berlagak tabah namun gagal…dosanya pada iman entahkan diampunkan atau tidak…Anak suci ini tiada dosaTiada dosa pada dia,pada isterinya pada leha dan leman,juga tiada dosa pada sesiapa.Cuma menanggung derita..Derita seorang anak luar nikah ,yang lahir dari setitik nafsu haram…

Semua hadirin telah pulang .Yang masih disitu Cuma mereka berempat.Mak cik Leha lah paling terasa.Iman dibesarkan oleh tanganya.Kini Iman pergi mendahuluinya.Dan Mak cik Tipah lah yang paling terseksa.Anak itu yang dikandungnya.Namun anak itu pergi tanpa sempat mengenalinya.
Dari jauh Naufal kelihatn baru tiba bersama teman sekuliahnya.Sakinah juga kelihatan bersama.Matanya merah dari semalam.Hatinya begitu sedih atas kehilangan teman yang paling rapat.Sahabat dunia dan akhirat.
Sudah terlambat.Baru semalam dia dimaklumkan Sakinah keputusan Iman.Dia redha.Mungkin ini sudah tertulis untuk dia dan Iman.Dia juga dimaklumkan Sakinah sebab musabab Iman menolaknya.Ya Allah terlalu mulia Iman.Andai beribu kali aku tegaskan aku tidak melihat pada keturunannya,dia tetap berdegil.Pelajar tahun terakhir Kulliyah Ahmad Ibrahim itu sangat merendah diri pada keturunannya.Ya Allah,Kau muliakan Iman disisi Mu dan tempatkan dia disamping serikandi-serikandi agamaMu…

Salam kerinduan…
Padamu insan mulia,
ibu…
terima kasih kerana melahirkan aku ke dunia..sesungguhnya ibu,saat menumpang dalam laman rahimu adalah saat terindah kita bersama.Cukup merasa kasih saying di alam rahim,aku bersyukur ibu..Walau tak sempat kukucup tanganmu,kucium keningmu,kau tetap ratu bagi aku.

Padamu lelaki,
………………………………………………..
Wahai lelaki yang ku gelar bapa,aku kini telah dewasa….
Kembalilah pada Allah ..sesungguhnya Dia Maha pengampun..kalian tiada dosa pada Iman..tapi kalian berdosa pada Allah..Iman bukan anak solehah…..
kadang-kadang Iman menangis merindui kalian…hati Iman mahu bertemu dengan kalian..
Tapi iman merancang ,Allah yang menentukan..
Ya Allah Kau berilah kekuatan iman pada kedua ibu bapaku..
Kau ampunakan segala kelemahan dan kekurangan mereka..

Mak dan ayah,
Kalian yang membesar iman dari bayi menjadi seorang muslimah
….kalian yang menyediakan makan pakai iman,memberi didikan duniawi dan ukhrawi sehingga Iman menjadi Iman yang sekarang..
terima kasih tak terhingga…

Andai Iman pergi dulu,Iman tunggu kalian di pintu syurga..
Barakatillah wa antum min ahliha..

Tamat..

Little things to say




13 oct 09

last day of exam... can't wait for it to finish, only 2 papers left... after this.. MERDEKA!!!
Well the first paper went well, alhamdulillah. 2nd paper, somebody got/'t'kena sawan' That guy was right next to me!!
-Ya Allah, bantulah hamba-Mu ini m'hdpi dugaan ini-
He was bleeding, I could'nt saw him, his back was on me. The invigilators weren't much of a help, but it wasn't their fault, it was their first experience with someone who has 'sawan'
Well, pray to Allah may he heals quickly and sawan will go away, InsyaAllah

14 oct 09

well.... no more exam, nothing to do..... bored...Bored....BORED..
I slept almost half of school, nothing fun could be broughtto school, it was all 'illegal' stuff. (as they say)... welll.... thank goodness tomorrow we're all going home, just have to get through this day... and plan ahead.. shall we??

15 oct 09

no idea what's wrong today... it's as if almost everyone is stressed out. Shouldn't it be the other way around?? SShould'n we be enjoying this freedom after the exam (not so much though)
This is all because of that @#$&?!*..... (husnuzhan shall we? ^^) I hate seeing my friends cry.. Just because of that case, and the low cooperation from one part, almost everyone is crying..
I Hate this... I am so going to find out who is responsible for this, but I can't do it alone, we must stand together (me frenz and I) When I get that person red-handed, he is so going to pay (who am I to judge others?). Wrong of me, my friends name is ggoing to be clean, Insya Allah...
Wish me luck!! ^^

10/15/09

BENGANG!!!

BENGANG!! BENGANG!!!!!!!!
BENGANG!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
Bencitul, byk gile brg hilang, dahla kat asrama hilang, kat umah pun same gak
careless ssgt ke aku ni?????
!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
Benci brg hilang
Benci pencuri
Benci pencuri yg selfish
BEnci pencuri yg x pikir org len, nak duit je
Benci pencuri yg gi sek agama, tp x sedar
Benci pencuri yg wat malu mak bapak je
Benci diri yg asyik nak salahkan org lain je
Benci diri yg x sedar n x amik pengajaran dr mistakes lalu
!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

Klu mmg ada org curi, seriously x halalkan brg yg die amik until die mintak maaf personally

....................................................
Insaf.Insaf.Insaf.
Ya Allah, tenangkan hati hamba-Mu ini...
Tabahkan hati hamba-Mu ini menghadapi segala dugaan yg menimpa...
InsyaAllah akan ku ambil iktibar drpd kesilapan lalu


~The road in front is still stretches many miles.
hoping to get to my destination..AlJannah~

10/2/09

Prac

Does it hate you that when there is a ceremony going on, people are forgiving each other.
You want to feel that feeling people feel, but how can you when everytime you want to ask someone to forgive you, they say you have never done anything wrong. how is that even possible
Can people live not doing mistakes? Or is it that we don't share our everyday together it feels like we are so kind.... Is it wrong to hate that feeling. It's as though we're living invicibly and only is present when someone needs us. oO..How can memories be built that way?? How I wish I can make memories with my friends, but then I realized, it's as though we don't have much.....
............................................................................................................................................................
{the emptiness of my heart}
is it just me, but I feel like such a terrible friend
no matter what all the nice things they say, it felt empty and meaningless,
as though they say it just to please me, but meant none of it
or is it just me.

I so want to feel close to my friends
I guess I'm really weak when remembering all the memories we had together
I'm not friendly and open enough for people to share their lives with me
But I'm not perfect, I just don't want to admit it
Maybe it went as an egoist by others' eyes......
I do want to............ with all my heart
Love my friends soooooo much............................................................
Just never showed it.............................
I guess it is me, repressing my feeling
it is me.............. trying to be a better person..
InsyaAllah
._____________________________________________________________.

9/17/09

Advertisements..

Never knew so many kinds of advertisements, some are way cool!!
Advertisements.... they can tell a story and give an impact to the society,
or just to promote stuff and for fun..
Here are some that are interesting.. ENJOY!!

Crazy..


Really CREATIVE, love this video..


A big role played by parents in raising child





Sad..


Hope there's someone like that for me out there.. (the guy).. ^_^



Favourite?? Enjoy!!




So many advertisements out there, some good some bad. Maybe some ads say something about a person, I believe so. I also believe it can bring awareness to people all over the world, if it can create such an impact. So, which is your favourite??


9/12/09

Stay Up or Not to Stay Up??



'Stay up' is a phrase, usually used for students who studies during the night, when they are supposed to sleep. Also known as 'burning the midnight oil'
(dunno if anywhere else in the world use it, but in Malaysia, in my place, we do use this term)
Well, the thing is, there are some people who likes to stay up, mostly when it is near their examinations. Is this okay??

I have tried, for 2 weeks to stay up. It's great in it's own way, because it's really quiet and you can focus really well because there's no distraction. But sometimes, you tend to get really sleepy, afterall, it is already midnight at that time.For people who are nocturnal, this way of studying suits them, since they are active at night. When I stayed up during those 2 weeks however, I had intensive classes during the day.

Well, my performance dropped little... by little... at first I didn't notice, but it was obvious when I flunked a language test, which was really easy as ABC!!
At first, I wondered why, maybe I hadn't studied alot lately on that subject, but it was common sense, and EVERYDAY LANGUAGE I use!!!

Well, crystal clear for me, I am not the type of person who is suitable to 'stay up'.
Others?? Dunno. Depends on oneself. Basically, you HAVE TO MANAGE TIME WELL.
Here are some articles for you to read.
Enjoy, hope this did some benefit. (or maybe no one even reads it)

Studying late night? It could affect performance


8/26/09

Dedicated to all mothers..
**********************************************************************************

I WAS listening to a friend complaining about her mother the other day.

“As much as I love her, my mother drives me nuts if she comes to stay with me for longer than a week,” she said.

“She’s a control freak,” said her husband.

“Yes,” she agreed. “She reorganised my kitchen the last time she visited. One day, I came home from work and it was as if I were in my mother’s kitchen. She obviously wasn’t impressed by the way I’d arranged everything.”

“She even moved my beer glasses,” said her husband. “Can you imagine that? I mean to say, no one should mess with a man’s beer glasses.”

“Didn’t you tell her that she shouldn’t do things like that?” I asked.

“No, I thought it might be better coming from her daughter her instead.”

“And how did she take that?”

“Well, I couldn’t bring myself to tell her,” said my friend. “So I rearranged the kitchen back to the way I’d had it before she arrived, and let that do the talking instead.”

“And how did that work out?” I asked, picturing her mother’s reaction as she reached for a coffee mug only to be confronted with a beer glass.

“She sulked for the remainder of her stay with us.”

“Such passive-aggressive behaviour would drive me crazy. It must have been difficult coming home to that everyday,” I said.

“I just didn’t go home until I was sure she would be in bed,” said my friend’s husband. “Sulking was just another attempt by her to have things her way.”

“Like many mothers, she doesn’t know when to stop being a mother,” said my friend.

I nodded my head in agreement.

Later that day, after I’d said goodbye to my friend and her husband, I thought about my own mother. Truth be known, I can only stay with her for about five days before dormant thoughts of matricide begin to surface. Although she doesn’t sulk and wouldn’t dream of reorganising anything in my house, she can often rub me up the wrong way with certain statements that give me the impression that she still sees me as the teenager I was when I left home more than 30 years ago.

For example, when my children were babies, she would sometimes say, “Do you think that’s the best way for a baby to sleep?” just as I’d gotten them to sleep.

“No, I think it’s the fastest way to induce suffocation,” I’d always wanted to say, but never did.

It’s not just my skills as a parent that come under scrutiny. My driving skills are questioned every time I go back to visit my mother in my native Scotland.

“Is that how people drive in Malaysia?” she will say whenever I attempt a 10-point turn.

“There’s a zebra crossing ahead. You have to stop if someone is crossing,” she once said, as I approached a familiar landmark in my hometown town.

“Really? You mean to say I can’t just plough into someone?” I’d wanted to say, but didn’t.

“Don’t you know how to use a clutch?”

“I drive an automatic car in Malaysia.”

“Didn’t you know that’s it’s illegal to reverse out of a side road into a street?”

“Obviously not.”

“You must indicate before turning.”

There’s only so much backseat driving a person can take before their head explodes, causing blood and gory bits to splatter all over the offending mother’s floral print frock and pearl necklace.

Then there are the endless comments about my singledom.

“Why don’t you find yourself a nice man and settle down,” she will often say.

“I feel perfectly settled as I am,” I will usually respond.

“But it’s not normal.”

“It is to me.”

And it’s not just me who is subjected to the Spanish Inquisition whenever I visit my mother. My siblings are also subjected to endless comments about their lifestyle choices and personality quirks.

All this talk about mothering skills makes me wonder how I’m perceived by my own children, who both happen to be home from college for a few weeks.

I think it’s perfectly fine for me to expect them to keep my house in order and to let me know if they’ll be around for dinner. It’s also reasonable for me to ask them when they expect to return home when they go out for the evening.

But I don’t think I have the right to make comments about their clothes, or the length and colour of their hair, or the time they go to sleep, or the statements they make with their T-shirts, or their eating habits, no matter how tempting.

It’s tough being a mother, but it’s often tougher trying not to be a mother.

*****************************************************************************

Compare that story with this story..
*****************************************************************************
I WAS finishing my tarawih's. There was one woman there who brought her little child with her, about 2-3 years old. Usually kids will make a lot of noise playing with other kids, until the imaam has to advise them to lower their voice. However, this boy just stayed with his mother. He didn't yell, nothing. But when his mother was praying tarawih, he played with his mother's telekung, many, many, many times. Whenever we finished one prayer, the mother just smiled at her son, never showing any sadness or angriness at her son. But her eyes looked sad. I guess she just didn't want to make her son sad.Afterall, children are supposed to run free, it was said it could increase their creativity...


*****************************************************************************

Aren't these two stories kind of the same? I mean, read it carefully and you'll see. The conditions are the same, just the roles are reversed. The first story, we have to put up with our mother. The second? The mother have to put up with her son.



See?? Isn't life is like a wheel, they say?? What goes around, comes around.
What goes up, must come down. (J.T. ^^)
During we were young, our mothers had to put up with all our mischievous acts,
yet they never complained a bit, being a mother.
Then we get older, we have to put up with our mother being a mother.
Can't we just bear with it for a little, considering she put up with us all these years and all the things she did for us??
I just hope I'm going to be a good, no, an excellent mother(hopefully) no matter when my child's young or old.. ^_^

8/24/09

Are Undergraduates Ready for the Real World??

~~Really good article. ENJOY! N hope some benefit from it..~~

This article was written by Kwan Will Sen, a third-year Law student at University of Malaya.


“You take the blue pill -- the story ends, you wake up in your bed and believe whatever you want to believe. You take the red pill -- you stay in Wonderland and I show you how deep the rabbit-hole goes." – Morpheus


Although fictional, the Matrix world as in the blockbuster movie ‘The Matrix’ by the Wachowski Brothers is very relevant in the context of our society today. Undergraduates, especially the ones from local universities are akin to those stuck in the Matrix. Fed with the belief that they will make it in life, armed only with a scroll, they succumb to complacency. Their minds start to rot, intellectual growth is suppressed, and the end result; they hit rock bottom in the ‘real’ world. Groping in the dark, they try to find a way out, but to no avail. Thereafter, enlightenment ensues, a harsh realization, that the scroll in their hands is merely that, a scroll.

Since pre-school, our parents and teachers have constantly imparted upon us, that success in life can only be achieved through education. This is true to a certain extent, but apparently, as we grew older, something got lost in translation along the way. Education is no longer interpreted in the normal sense of the word, but solely equated with academic achievement. Our undergraduates are products of a system that hails the number of As and a CGPA of 4.0 as the only testament of success, indicating a bright future ahead. Rote learning seems to be the order of the day, while the holistic approach is now almost obsolete.

Such ‘values’ to life in university defeats the whole purpose of a tertiary education. Undergraduates strive to get CGPAs of 4.0, and are further exhorted to do so, especially when an ex-Minister proclaimed that it is their duty to get 4.0 in university. As preposterous as this may sound, it is very real. A right-minded person would shun such statements, but for some, it’s almost like a matter of filial piety. Time spent mugging and memorizing might get you good results, but it does not prepare you for the ‘real’ world, where problem solving skills and the ability to think outside the box is valued instead of the text book stuff.

Students spend so much time studying, they forget about everything else, except where to find that particular book in the library. Ask them if they know anything at all on current issues, and they respond with a blank look, expecting you to fill them in. The other problem with our undergraduates is that, they seem to idolize pop culture a tad too much. Try organizing a public lecture by Warren Buffet and a concert by some Akademi Fantasia singers on the same day. It is not that hard to predict which event will have a bigger crowd, unfortunately.

Then, there is the other group of students, i.e. those who believe that life in university is a bed of roses. There is, of course, nothing wrong with that. Problem is, some tend to stretch it a little too much, so much so that they don’t even know what they are doing. They believe that just as in the university, everything will be taken care of when they are out there in the ‘real’ world, i.e. that their precious scrolls will take them places. No effort whatsoever is made to improve themselves and participating in ridiculous activities is deemed to be the ultimate indicator of what is to expect in the ‘real’ world. For instance, a senior while ordering around a junior to do this or that project will justify it by saying “This is to prepare you for working life, especially when facing employers”. And the poor subordinate believing it, bids the senior’s wishes. We should never send across such wrong messages. Kow tow is not fun, and will never be. Period. Furthermore, why should we continue the negative and perpetuate such myth? Whatever happened to entrepreneurship?

Another issue which bugs a portion of undergraduates today is the inability to converse and write in English. Needless to say, in the era of globalization, the importance of English cannot be over emphasized. One might have plenty of mind boggling ideas, but without the ability to articulate them, such ideas cannot be conveyed to others. While such facts are known to every student, they prefer to converse in their mother tongues. Getting out of the comfort zone is often the toughest nut to crack.

On the other hand, the introduction of a compulsory soft skills course serves only to magnify the deficiencies of our education system. Students have forgotten how to interact, how to communicate, and how to ace that interview, to the extent that such drastic measure has to be taken. While this solves the problem on the surface, it effectively sweeps the bigger chunk of it under the carpet. Undergraduates cannot be expected to learn the art of eloquence and to gain self confidence overnight. It takes more than a course to create the wholesome undergraduate.

More importantly, undergraduates must be provided with room and space for holistic growth. Intellectual discussions, debates and forums on any topic at all should be encouraged and the underlying fear that students will rebel, retaliate or even form extremist groups, I would like to state, is unfounded. As adults, they should be respected as such, which means also to be given inter alia, the right to freedom of expression. What is right or wrong is not the point. The focal point is, undergraduates must be allowed to think, to express themselves, and to dissent if they want to. Keep pushing them around, and what do you get? A bunch of pushovers in society.

The bottom line is this. Whether or not an undergraduate will ever be ready to face the ‘real’ world is essentially a matter of choice. Choose to maintain your status quo, you continue in your temporary bubble in Neverland, waiting for the ‘real’ world to come crashing through. Choose to free your mind from the fetters of tradition for tradition’s sake, and to move out of your comfort zone, you embark on a journey with nothing guaranteed, except unfamiliarity. The latter sounds like a better deal, at least to me.

Be like Neo. Choose the red pill.

8/21/09

Post Mortem

SO SAD...
my trials just finished.. it was OK.. Alhamdulillah dapat jwb..
THINGS TO UPGRADE??
  • History (more reading n exercise)
  • Malay (totally more exercise n thinking skills)
  • English (literature part)
  • Islamic Studies (totally more reading)
  • Science (exercise)
  • Geography, Living Skills, Arabic, Maths (don't abaikan)
  • NO MORE SCREW UPS & CARELESS MISTAKES
~Where there's a WILL, There's a WAY~

someone once told me.. do you know if you practice solat istikharah,
insyaAllah you will make decisions that will benefit you.. cool right?? Subhanallah...
tonight is officially the 1st of Ramadhan..
Me?? still can't believe how time flies by so quickly..
less than a month or about a month I have to sit for my exam..

"Ya Allah, tlglah hamba2mu ini, kuatkanlah semangat n azam kami utk usaha sungguh2.."
AMIN..

Berjuang.. tetapi TIDAK IKHLAS??

Ramai orang yang berjuang. Tapi tidak seramai itu pula yang berjuang dengan ikhlas. Melalui interaksi dengan Kitabullah dan Nabi Muhammad saw., para sahabat amat memahami bahawa memurnikan (mengikhlaskan) orientasi dan amal hanya untuk Allah adalah suatu keniscayaan yang tidak dapat ditawar-tawar lagi.

Mereka meyakini sepenuhnya bahawa hal itu merupakan kunci untuk memperoleh pertolongan dan dukungan Allah dalam setiap pertempuran yang mereka terjuni, menghadapi musuh-musuh mereka, baik musuh dari dalam diri mahupun dari luar diri mereka.

Mereka menghayati firman Allah swt.:
“Tidaklah sepatutnya bagi penduduk Madinah dan orang-orang Badwi yang berdiam di sekitar mereka, tidak turut menyertai Rasulullah (pergi berperang) dan tidak patut (pula) bagi mereka lebih mencintai diri mereka daripada mencintai diri Rasul. Yang demikian itu ialah kerana mereka tidak ditimpa kehausan, kepayahan, dan kelaparan pada jalan Allah. Dan tidak (pula) menginjak suatu tempat yang membangkitkan amarah orang-orang kafir, dan tidak menimpakan suatu bencana kepada musuh, melainkan dituliskanlah bagi mereka dengan yang demikian itu suatu amal soleh. Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik.” [At-Taubah (9):120]

Para sahabat memahami hal itu dan mengaplikasikannya dalam diri mereka. Maka terlihat dalam perilaku mereka. Syadad bin Al-Hadi mengatakan, seorang Arab gunung datang kepada Rasulullah saw. lalu beriman dan mengikutinya. Orang itu mengatakan, “Aku akan berhijrah bersamamu.” Maka Rasulullah saw. menitipkan orang itu kepada para sahabatnya.

Saat terjadi
Perang Khaibar, Rasulullah saw. memperoleh ghanimah (rampasan perang). Lalu beliau membahagi-bahagikannya dan menyisihkan bahagian untuk orang itu seraya menyerahkannya kepada para sahabat. Orang itu biasa menggembalakan binatang ternak mereka.

Ketika ia datang, para sahabat menyerahkan bahagiannya itu. Orang itu mengatakan, “Apa ini?” Mereka menjawab, “Ini adalah bahagianmu yang dibahagikan oleh Rasulullah saw.” Orang itu mengatakan lagi, “Aku mengikutimu bukan kerana ingin mendapatkan bahagian seperti ini. Aku mengikutimu semata-mata kerana aku ingin tertusuk dengan anak panah di sini (sambil menunjuk tenggorokannya), lalu aku mati lalu masuk syurga.”

Rasulullah saw. mengatakan,
“Jika kamu jujur kepada Allah, maka Dia akan mengizinkan keinginanmu.” Lalu mereka berangkat untuk memerangi musuh. Para sahabat datang dengan memapah orang itu dalam keadaan tertusuk panah di bahagian tubuh yang ditunjuknya. Rasulullah saw. mengatakan, “Inikah orang itu?” Mereka menjawab, “Ya.” Rasulullah saw. berkata, “Ia telah jujur kepada Allah, maka Allah memakbulkan keinginannya.”

Lalu Rasulullah saw. mengkafaninya dengan jubah beliau kemudian mensolatinya. Dan di antara doa yang terdengar dalam solatnya itu adalah: “Allaahumma haadza ‘abduka kharaja muhaajiran fii sabiilika faqutila syahiidan wa ana syahidun ‘alaihi”
(Ya Allah, ini adalah hamba-Mu. Dia keluar dalam rangka berhijrah di jalan-Mu, lalu ia terbunuh sebagai syahid dan aku menjadi saksi atasnya).” (Diriwayatkan oleh An-Nasai)


Anas Bin Malik ra. menceritakan bahawa seorang laki-laki datang kepada Rasulullah saw. seraya mengatakan, “Ya Rasulullah, sesungguhnya aku orang hitam, buruk rupa, dan tidak punya harta. Jika aku memerangi mereka (orang-orang kafir) hingga terbunuh, apakah aku masuk syurga?” Rasulullah saw. menjawab, “Ya.” Lalu ia maju dan bertempur hingga terbunuh.

Ia lalu dibawa kepada Rasulullah saw. dalam keadaan sudah meninggal. Rasulullah saw. mengatakan, “Sungguh Allah telah membuat indah wajahmu, membuat harum baumu, dan membuat banyak hartamu.” Beliau kemudian melanjutkan, “Aku telah melihat kedua isterinya dari kalangan bidadari mereka berebut jubah yang dikenakannya. Mereka masuk antara kulit dan jubahnya.” (Diriwayatkan oleh Al-Hakim)

Begitulah para sahabat mempraktikkan ikhlas dalam perjuangan. Dan begitu pulalah seharusnya kita mempraktikkannya. Dan jika ada niat yang tidak jelas dalam jiwa selain keikhlasan, maka hendaknya kita ingat hal-hal berikut ini:

Pertama, bahawa Allah mengawasi, mengetahui, mendengar, melihat kita. Firman-Nya:
“Dan Dialah Allah (Yang Disembah), baik di langit mahupun di bumi; Dia mengetahui apa yang kamu rahasiakan dan apa yang kamu lahirkan; dan mengetahui (pula) apa yang kamu usahakan.” [Al-An'am (6): 3]

Katakanlah: “Jika kamu menyembunyikan apa yang ada dalam hatimu atau kamu melahirkannya, pasti Allah mengetahui.”

Allah mengetahui apa-apa yang ada di langit dan apa-apa yang ada di bumi. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. [Ali Imran (3): 29]

Kedua
, bahawa orang yang riya (ingin dilihat orang) atau sum’ah (ingin didengar orang) dalam beramal akan dibongkar oleh Allah semenjak di dunia sebelum di akhirat. Dan mereka tidak mendapatkan bahagian dari amal mereka selain dari apa yang dinginkannya.

Rasulullah saw. bersabda,
“Siapa yang ingin (amalnya) didengar orang, maka Allah akan membuatnya di dengar; dan siapa yang ingin (amalnya) dilihat orang, maka Allah akan membuatnya dilihat orang.” (Diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim)

Ketiga, bahawa kekalahan yang diderita kaum Muslimin dewasa ini adalah akibat kezaliman kita sendiri. Firman-Nya:
“Sesungguhnya Allah tidak berbuat zalim kepada manusia sedikitpun, akan tetapi manusia itulah yang berbuat zalim kepada diri mereka sendiri.” [Yunus (10): 44]

Keempat
, bahawasanya ketidakikhlasan menghancurkan amal, besar mahupun kecil. Dan dengan demikian bererti kita telah membuat perjuangan kita bertahun-tahun sia-sia belaka. Allah swt. berfirman:
“Dan sesungguhnya telah merugilah orang yang telah melakukan kezaliman.” [Thaha (20): 111].

“Dan Kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan, lalu Kami jadikan amal itu (bagaikan) debu yang berterbangan.” [Al-Furqan (25): 23]

Dan Rasulullah saw. bersabda, “Aku benar-benar mengetahui orang-orang dari umatku yang datang pada hari kiamat dengan membawa kebaikan-kebaikan seperti gunung Tihamah. Lalu Allah menjadikannya bagaikan debu yang tertiup angin.”

Tsauban berkata, “Wahai Rasulullah, terangkanlah sifat mereka kepada kami agar kami tidak seperti mereka, kerana kami tidak mengetahui mereka.” Rasulullah saw. menjelaskan, “Mereka adalah termasuk saudara-saudara kamu dan seperti kulitmu. Mereka menggunakan waktu malam seperti yang kamu lakukan, akan tetapi mereka adalah orang-orang yang jika berhadapan dengan larangan-larangan Allah mereka melanggarnya.” (Riwayat Ibnu Majah)

Kelima, orang-orang yang beramal bukan kerana Allah adalah orang yang pertama dibakar untuk menyalakan neraka. Dalam hadits panjangnya, Rasulullah saw. menjelaskan nasib tiga kelompok manusia yang celaka di hari akhirat kerana beramal dengan riya.

Keenam, orang-orang yang riya’ akan menjadi teman syaitan pada hari kiamat di dalam neraka jahanam. Mereka kekal di dalamnya. Cukuplah bagi kita
kisah Quzman, seperti yang diterangkan oleh Qatadah –semoga Allah meredhainya.

Beliau menjelaskan, “Di antara kami ada orang asing dan diketahui siapa dia. Ia dipanggil Quzman. Adalah Rasulullah saw. setiap disebut namanya selalu mengatakan bahawa dia termasuk penghuni neraka. Saat terjadi Perang Uhud, Quzman terlibat dalam pertempuran sengit sampai berhasil membunuh lapan atau tujuh orang musyrik. Memang dia orang kuat.

Lalu ia terluka lalu dipapah ke rumah Bani Zhufr. Beberapa lelaki dari kaum Muslimin mengatakan kepadanya, ‘Demi Allah, engkau telah diuji hari ini, hai Quzman, maka berbahagialah.’ Quzman menjawab, ‘Dengan apa aku bergembira. Demi Allah sesungguhnya aku berperang tidak lain kerana membela nama kaumku. Jika bukan kerana hal itu aku tidak akan turut berperang. Ketika merasakan lukanya semakin parah, ia mencabut panah dari tempatnya lalu bunuh diri.” (Al-Bidayah Wan-Nihayah, Ibnu Katsir)

Marilah kita bersama ingatkan jiwa kita dengan peringatan-peringatan tersebut agar dalam bergerak, berjuang, dan berkorban (tadhhiyah) senantiasa ikhlas kerana Allah.


sumber : iluvislam.com

7/10/09

Review Performance

Trial...................... 4 more weeks
Exam.................... 2 more months
Syllabus................ not finished
Revision................ in process (55%)
Peace at mind....... messed up
Problems............... trying to sort things out
Ibadat.................... trying to do more
Heart...................... cleaning process (many distractions n obstacles)
Life......................... still going on (one day at a time)

~~LIFE KEEPS GOING ON, DONT WASTE THE FUTURE FOR THE PAST~~
look forward with ur head held high.. ^()^ GAMBATTE KUDASAI
Have Faith in ALLAH, Believe in urself!!

Worn Out

surprise,surprise..
never thought that listening and focusing could be so hard
thought it was easypeasy, turn out I was wrong,
weird how we could be so great and lousy in the same thing
but in different perspectives...
I guess that's just how human are,
yet how I don't want to be like that..
hate it when someone asks us for advice,
and we can't give anything in the least bit useful,
yet hoping so much we could help that person..
all we could do is hope,hope,hope
I don't want to be weak
I want to be able to help others when they need me..
Maybe I should help myself first??
How?? Still searching for the answer
***********************************************

So many questions unanswered
~~maybe it's already answered, we just have to find it~~
life is a journey, i want to remember it.. =]

6/8/09

Tempatkan Bilikku di Neraka *Nauzubillah*



"Pada suatu hari, seorang gadis yang terpengaruh dengan cara hidup masyarakat Barat menaiki sebuah bas mini untuk menuju ke destinasi di wilayah Iskandariah. Malangnya walaupun tinggal di bumi yang terkenal dengan tradisi keislaman, pakaian gadis tersebut sangat menjolok mata.Bajunya agak nipis dan seksi hampir terlihat segala yang patut disembunyikan bagi seorang perempuan daripada pandangan lelaki ajnabi atau mahramnya.

Gadis itu dalam lingkungan 20 tahun. Di dalam bas itu, ada seorang tua yang dipenuhi uban menegurnya: "Wahai pemudi! Alangkah baiknya jika kamu berpakaian yang baik, yang sesuai dengan ketimuran dan adat serta agama Islam kamu, itu lebih baik daripada kamu berpakaian begini yang pastinya menjadi mangsa pandangan liar kaum lelaki.... "nasihat orang tua itu.

Namun, nasihat yang sangat bertetapan dengan tuntutan agama itu dijawab oleh gadis itu dengan jawapan yang mengejek: "Siapalah kamu hai orang tua? Apakah di tangan kamu ada anak kunci syurga? Atau adakah kamu memiliki sejenis kuasa yang menentukan aku bakal berada di syurga atau neraka?" Setelah menghamburkan kata-kata yang sangat menghiris perasaan orang tua itu, gadis itu tertawa mengejek panjang. Tidak cukup setakat itu, si gadis lantas cuba memberikan telefon bimbitnya kepada orang tua tadi sambil melafazkan kata-kata yang lebih dahsyat. "Ambil handphone ku ini dan hubungilah Allah serta tolong tempahkan sebuah bilik di neraka jahannam untukku," katanya lagi lantas ketawa berdekah-dekah tanpa mengetahui bahawasanya dia sedang mempertikaikan hukum Allah dengan begitu biadab.

Orang tua tersebut sangat terkejut mendengar jawapan daripada si gadis manis. Sayang sekali, wajahnya yang ayu tidak sama dengan perilakunya yang buruk. Penumpang-penumpang yang lain turut terdiam malah ada yang menggelengkan kepala kebingungan. Semua yang di dalam bas tidak menghiraukan gadis muda yang tidak menghormati hukum-hakam agama itu dan mereka tidak mahu menasihatinya kerana khuatir dia akan akan menghina agama dengan lebih teruk lagi.

Sepuluh minit kemudian bas pun tiba di perhentian. Gadis seksi bermulut celupar tersebut di dapati tertidur di muka pintu bas. Puas pemandu bas termasuk para penumpang yang lain mengejutkannya tapi gadis tersebut tidak sedarkan diri. Tiba tiba orang tua tadi memeriksa nadi si gadis. Sedetik kemudian dia menggeleng-gelengkan kepalanya. Gadis itu telah kembali menemui Tuhannya dalam keadaan yang tidak disangka. Para penumpang menjadi cemas dengan berita yang menggemparkan itu. Dalam suasana kelam kabut itu, tiba tiba tubuh gadis itu terjatuh ke pinggir jalan. Orang ramai segera berkejar untuk menyelamatkan jenazah tersebut. Tapi sekali lagi mereka terkejut. Sesuatu yang aneh menimpa jenazah yang terbujur kaku di jalan raya. Mayatnya menjadi hitam seolah-olah dibakar api. Dua tiga orang yang cuba mengangkat mayat tersebut juga kehairanan kerana tangan mereka terasa panas dan hampir melecur sebaik saja menyentuh tubuh si mayat. Akhirnya mereka memanggil pihak keselamatan menguruskan mayat itu.

**************************************************************************

Begitulah kisah ngeri lagi menyayat hati yang menimpa gadis malang tersebut. Apakah hasratnya menempah sebuah bilik di neraka dimakbulkan Allah? Na'uzubillah, sesungguhnya Allah itu Maha Berkuasa di atas segala sesuatu. Sangat baik kita jadikan iktibar dan pelajaran dengan kisah benar ini sebagai Muslim sejati. Jangan sesekali kita mempertikaikan hukum Allah mahupun sunnah RasulNya s.a.w. dengan mempersendakan atau mengejek. Kata kata seperti ajaran Islam tidak sesuai lagi dengan arus kemodenan dunia hari ini atau sembahyang tidak akan buat kita jadi kaya dan seumpamanya adalah kata-kata yang sangat biadab dan menghina Allah, pencipta seluruh alam.

Ingatlah teman, kita boleh melupakan kematian, tetapi kematian tetap akan terjadi kepada kita. Hanya masanya saja yang akan menentukan bila kita akan kembali ke alam barzakh. Janganlah menjadi orang yang bodoh, siapakah orang yang bodoh itu? Mereka itulah orang yang ingin melawan Tuhan Rabbul 'alamin. Apabila anda enggan melaksanakan suruhan Tuhan bererti anda ingin melawan arahan Tuhan.

Sewaktu di sekolah anda tertakluk dengan undang-undang sekolah, dalam pekerjaan anda tertakluk dengan undang-undang yang dilakar oleh majikan anda, di dalam negeri anda tertakluk di bawah undang-undang negara anda. Begitu taksub sekali anda terhadap undang-undang itu sehingga terlalu prihatin takut kalau melanggar undang-undangi tersebut . Apabila anda berpijak di bumi ini, anda juga tertakluk dengan undang-undang yang telah di gubal oleh yang pemilik yang menjadikan bumi ini.

Setiap Sultan ada taman larangannya, begitu juga Allah s.w.t. taman laranganNya adalah perkara-perkara yang telah diharamkan bagi hamba-hambaNya di muka bumi ini. Sama samalah kita memohon agar Allah sentiasa memberi kita petunjuk di atas jalan yang benar dan agar Dia memberikan kekuatan agar kita sentiasa dapat menjaga lidah kita, amin.

6/2/09

Funny...

ROMANCE MATHEMATICS


Smart man + smart woman = romance
Smart man + dumb woman = affair
Dumb man + smart woman = marriage
Dumb man + dumb woman = pregnancy


********
OFFICE ARITHMETIC


Smart boss + smart employee = profit
Smart boss + dumb employee = production
Dumb boss + smart employee = promotion
Dumb boss + dumb employee = overtime


********
SHOPPING MATH

A man will pay $2 for a $1 item he needs.
A woman will pay $1 for a $2 item that she doesn't need.


********
GENERAL EQUATIONS & STATISTICS


A woman worries about the future until she gets a husband.
A man never worries about the future until he gets a wife.
A successful man is one who makes more money than his wife can spend.
A successful woman is one who can find such a man.


********

HAPPINESS


To be happy with a man, you must understand him a lot and love him a little.
To be happy with a woman, you must love her a lot and not try to understand
her at all.


********

LONGEVITY


Married men live longer than single men do, but married men are a lot more willing to die.


********

PROPENSITY TO CHANGE


A woman marries a man expecting he will change, but he doesn't.
A man marries a woman expecting that she won't change, and she does.


********
DISCUSSION TECHNIQUE


A woman has the last word in any argument.
Anything a man says after that is the beginning of a new argument.

**********

HOW TO STOP PEOPLE FROM BUGGING YOU ABOUT GETTING MARRIED

Old aunts used to come up to me at weddings, poking me in the ribs and cackling, telling me, "You're next." They stopped after I started doing the same thing to them at funerals.

5/10/09

Air that comes out from woman’s vagina

Bismillah

Title: Fatawa: Essential Rulings for Every Muslim Woman (Fatawa al-Mar’ah al-Muslimah)

Compiled and translated by: Ibn Maqbool Husain

Published by: International Islamic Publishing House

Air that comes out from woman’s vagina and its effect on prayer

Q1. There is a woman, who, when she begins her prayer and goes into the rukoo’ or sujood or sitting positions, air comes out from her vagina. At times, it is such that others around her can even hear it. And at other times, only a small amount comes out and no one can hear it. So does this break the wudhoo’ and the prayer?

A1. The air that comes from the front (i.e. vagina) does not break the wudhoo’ (nor the prayer)

( Fatwa by The Permanent Committee for Research and Verdicts, pg. 48)

Q2. Does the coming out of air from a woman’s vagina break the wudhoo’ or not?

A2. No, this does not break the wudhoo’ because it did not come out of an impure part, such as the gas that come out of the anus.

(Fatwa by Shaykh Muhammad ibn Saaleh al-‘Uthaymeen, pg. 67)

—————————–

From medical view, memang tiada angin keluar melalui vagina, melainkan jika wanita tersebut berpenyakit. Sebaliknya, angin tersebut adalah angin dari persekitaran luar yg terperangkap pada vulva (bukaan vagina). Vagina adalah bersambung dengan uterus atau rahim, manakala dubur adalah saluran daripada usus dan perut.


Sekadar ingin berkongsi ilmu dengan Muslimat lain, (utk Muslimin juga), mudah2an bermanfaat untuk dijadikan panduan buat kita semua. In sya’ Allah. =)