12/23/09

Aqua Timez - Ketsui no Asa Ni



Love this song..
So true, and revolves around us ( I think )
Anyway, enjoy and hopefully, can get something for it..
^_~

p/s- drowning in waves or just a wave, a gigantic wave that is...
help...

12/18/09

Rain, rain, go away......



Ujian... Dugaan..
TESTS
It does bring out the worst in people
Don't believe me??

**************************************************************************

"Uurggh! Where is my cellphone?"
A young lad cries out in despair
Trying to find it with all his might
From the top of the ceiling
till the lowest of the floors he searched
From the highest to the lowest,
the most east to the most west
Not a single space was left by the lad
Alas, his search was empty-handed

Even though the results, he didn't gave up
He kept searching
After some time, well.... he got tired
After all, he is human (like us all)

Nevertheless, he kept searching
HOWEVER....
Some thoughts, bad thoughts crept into his mind
They were just thoughts, nothing harmful

He suspected that maybe his cellphone was 'taken' by someone
The question remaining, by whom??
He thought and thought about it
But first he asked everyone of his family
Have they seen his cellphone
The question was replied with silence

So, he thought and thought,
and thought about it
And he came up that his brother took it
Since his brother was 'dying' to get a handphone
hence, he thought his brother was envious
This statement, however, had no proof what-so-ever

Yet, this lad didn't dare accuse his brother,
his oh-so-fearsome brother
For he was afraid of his brother
Thus, he remained in silence

Slowly, he began giving up
The despair of searching, fruitless
The bad assumptions in his head slowly eating him
No one took notice of his problems
No one was even concerned of him
and......
He gave up

"Ring!!"
The bell rings (of course, what other sound could it be?)
"Bro, your friend came, he said he's sorry for borrowing your cellphone for too long"

Shocked
He ran towards his brother (the one he assumed 'took' it)
And there it was
EUREKA!!
Well, he was really, really grateful

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

When we do something with all we've got
and it just looked like nothing changed
Emotions start to take over us
compared to our common sense and logic
When this happens
Everything seems to go wrong, seems so bad
We start giving up, become prejudiced, and revengeful to others

Allah looks at our effort, not our result
The result is all in Allah's hands
Our job, as humans, is just to do our best
and hope for the best to come
Besides, what we think is good for us, might not be
and we think is bad, might actually be good
We never know...
P/S:lebih pentingkan hasil = x rasa manisnya hasil usaha = STRESS

"Sangat menarik urusan seorang mukmin. Sungguh semua urusannya baik. Dan itu semua tidak dimiliki melainkan oleh oramg yang beriman. Bila dia diberi nikmat, dia bersyukur, maka itu baik baginya. Dan bila dia ditimpa oleh musibah dia bersabar, maka itu baik baginya." (HR Muslim)

For muslims, if he does things sincerely for Allah, then everything he does will be rewarded
How gracious of Allah......

P/S:Sorry 4 any lackings

12/10/09

Holidays


2-3 weeks has passed the school holidays
Sooooooo much free time
What to do, what to do?
Hoping to be free like a bird
And feeling at peace
Just hope that some part of me
won't just freeze of the nothingness
that has passed and still...
laying ahead.

12/7/09

12 Golongan Manusia di Hari Akhirat

From e-mail inbox

Daripada Muaz bin Jabal, sesungguhnya
beliau telah
bertanya kepada Baginda Rasulullah
S.A.W mengenai
ayat:

Maka menangis Rasulullah sehingga
basah bajunya seraya
bersabda:
Wahai Muaz, sesungguhnya engkau telah
bertanya kepada
aku mengenai perkara yang paling
besar. Yang mana umat
aku akan dibangkitkan di Padang
Mahsyar dalam dua
belas gambaran

P e r t a m a :
Akan dibangkit dari kubur dengan tanpa
tangan dan
kaki. Bertanya Muaz, apakah dosa
mereka, ucap
rasulullah S.A.W : Itulah mereka yang
menyakiti jiran.


K e d u a :
Akan dibangkit dengan rupa seekor bab*
yang hitam.
Para sahabat bertanya, apakah dosa
mereka? . Jawab
Baginda,Itulah mereka yang melengah-lengahkan
solat lima waktu.


K e t i g a :
Mereka yang tidak mengeluarkan zakat
akan dibangkitkan
dari kubur dengan rupa perut yang
buncit seperti bukit
yang dipenuhi dengan ular dan jengking.


k e e m p a t :
Satu golongan yang akan dibangkitkan
dengan rupa buruk
serta darah dan nanah yang mengalir
dari mulut mereka.
Baginda Rasulullah S.A.W menerangkan
itulah mereka
yang menipu dalam urusan jual beli.


K e l i m a :
Akan dibangkitkan dari kubur mereka
dengan rupa
bengkak-bengkak dan baunya lebih busuk
dari bangkai
manusia. Sahabat bertanya lagi
siapakah itu?
Rasulullah S.A.W menjelaskan , itulah
mereka yang
menyembunyikan maksiat kerana takutkan
manusia,
sebaliknya tidak takut akan Allah.


Keenam :
Akan dibangkitkan dari kubur mereka
dengan rupa
terpotong tanpa kepala. Apakah dosa
mereka, tanya
sahabat. Rasulullah S.A.W menyatakan ,
itulah golongan
saksi yang bohong.


K e t u j u h :
Akan dibangkitkan daripada kubur
dengan rupa yang
buruk tanpa lidah serta mengalir
nanah, darah dan air
busuk dari mulutnya. Siapakah mereka?
Jawab
Rasulullah, itulah mereka yang tidak
mahu menjadi
saksi kepada kebenaran.


K e l a p a dan :
Akan dibangkitkan daripada kubur
mereka dengan rupa
hitam mata biru dan perut mereka
bersinar-sinar
dipenuhi api neraka. Siapakah mereka
itu?. Jawab
Rasulullah S.A.W itulah mereka yang
memakan harta anak
yatim secara zalim.


K e s e m b i l a dan :
Akan dibangkit daripada kubur mereka
dengan rupa
terbalik yang mana berjalan dengan
kepala dan kali
sebelah atas. Dosa apakah mereka itu
wahai Rasulullah.
itulah mereka yang berzina kemudian
mati tidak
bertaubat.


K e s e p u l u h :
Akan dibangkit daripada kubur mereka
dengan rupa hodoh
di mana penuh dengan penyakit sopak
balar dan kurap.
Siapakan mereka itu. Jawab Rasulullah,
ituah mereka
yang derhaka kepada ibu bapa mereka.


K e s e b e l a s :
Akan dibangkit daripada kubur mereka
dengan buta hati,
mata, gigi mereka seperti tanduk
kerbau, bibir mulut
mereka besar hingga menutupi paras
dada, lidah mereka
panjang hingga sampai atas perut dan
paha, manakala
keluar daripada perut mereka air nanah
dan darah yang
busuk. Siapakah mereka itu. Jawab
Rasulullah SAW,
itulah mereka yang meminum arak.


K e d u a b e l a s :
Akan dibangkit dari kubur mereka
dengan rupa bercahaya
mukanya seperti bulan penuh purnama
dan berjalan atas
titian Siratun Mustaqim seperti kilat
menyambar.
Siapakah mereka itu, bertanya sahabat.
Itulah mereka
yang sentiasa melakukan perkara baik.
Mereka itu
menjauhkan perkara maksiat, mereka itu
menjaga
sembahyang lima waktunya dan mati
selepas bertaubat,
syurgalah balasan yang baik bagi
mereka.

Kita sebagai umat Islam seharusnya
insaf dan sedar ,
sesungguhnya kehidupan yang kita lalui
ini hanyalah
sementara sahaja .Lantaran itu,
janganlah kita
terpedaya dan hanyut dalam keenakkan
dan keseronokan
dunia sehingga kita melupakan
tanggungjawab kita
sebagai hamba Allah SWT. Lakukanlah
amalan-amalan yang
boleh meningkatkan ketaqwaan kita
kepada Allah SWT,
dalam pada masa yang sama
mempergunakan dunia ini
sebagai jambatan menuju ke negeri yang
kekal abadi.
Sekadar renungan bersama.
Gambaran sahaja

Perfumes.. wanginya!! (ye ke?)




Skarang,cuba baca ni..
Hadis Nabi s.a.w.
"Seorang wanita yang memakai minyak wangi lalu lewat di tengah-tengah kaum (laki-laki) dengan maksud agar mereka menghidu bau harumnya maka wanita itu adalah pelacur"
(HR. An-Nasaa'i)

Perfume, atau minyak wangi, dalam Islam hanya boleh dipakai di dalam rumah sahaja, depan suami. Kalau nak kluar, minyak wangi... x dibenarkan..
Hanya boleh klu nak tutup bau badan yang kurang menyenangkan...
Lagipun, klu pakai minyak wangi kuat2 (perempuan),
mungkin boleh naikkan nafsu syahwat lelaki.. kita mana tahu??
Mana taknya zina berleluasa skang..

Hadis Nabi s.a.w.
“Sesungguhnya Allah telah menetapkan atas diri anak keturunan Adam bagiannya dari zina. Dia mengetahui yang demikian tanpa dipungkiri. Mata itu bisa berzina, dan zinanya adalah pandangan. Lidah itu bisa berzina dan zinanya adalah perkataan. Kaki itu bisa berzina dan zinanya adalah ayunan langkah. Tangan itu bisa berzina dan zinanya adalah sentuhan. Hati bisa berzina dengan keinginan dan angan-angan. Baik kemaluan membenarkan yang demikian itu atau mendustakannya.” (H.R. Bukhari, Muslim, An-Nasai, dan Abu Dawud).

Iklan tu, cara dia sampaikan mcm nak pikat laki, tapi bukan ke setiap orang sudah diciptakan berpasang-pasangan? Mungkin kita (perempuan) tak tahu siapa yg kita dipasangkan dgn, tapi lelaki, saya tidak tahu, mungkin mereka tahu apabila mereka lihat seseorang (perempuan), itulah pasangan dia, (saya x tahu, sori)
Therefore, saya rasa kita patut biarkan timba mencari perigi
bukannya perigi mencari timba

Macam satu lagu saya baru dengar..
Just Haven't Met You Yet-Michael Buble
enjoy!! tp jgn lebih2!!

P/S - sorry4 any lackings in so many areas

12/1/09

Wei.. Aku gurau jela..

-Petikan daripada www.iluvislam.com-

Hidup kita memang selalu dipenuhi dengan gurau senda dengan orang di sekeliling, biasanya kawan-kawan. Mana ada orang yang bergurau dengan dirinya sendiri, betul tak? Maknanya, bila kita bergurau senda, secara tak langsung ia akan melibatkan perasaan orang lain yang mendengar gurauan kita.



Biasanya, orang bergurau untuk menceriakan suasana. Takkan nak buat muka serius sepanjang masa. Macam kebanyakan orang mengatakan, “Hidup mesti ceria”.


Tapi, mari kita teliti, apa yang selalu ada dalam sesebuah gurauan? Lawak yang direka-reka, cerita yang dibuat-buat, perli memerli dan kata mengata antara satu sama lain. Itu antara yang biasa saya temui. Jarang sekali orang bergurau tapi dalam masa yang sama dia tak menipu. Tak sah kalau bergurau, dia tak mengata-ngata (secara bergurau) kat orang lain.


Kebanyakan kita menganggap gurauan adalah perkara biasa. Ada juga yang menyangka menipu dibolehkan ketika bergurau sebab tak membahayakan orang di sekeliling kita. Saya juga pernah menganggap begitu kerana merasakan apa yang kita guraukan hanya mainan semata-mata, bukan betul-betul, dan bukan niat untuk betul-betul berbohong.


Betulkah persepsi macam ni?





Banyak Ketawa Mematikan Hati

Pernahkah anda lihat orang yang ketawa terbahak-bahak, sampai katanya nak pecah perut dan sampai tak cukup udara nak bernafas? Apa yang kita fikir? Pastinya orang tu baru saja lihat atau dengar satu jenaka atau gurauan yang sangat menggelikan hati. Betul tak?


Kita akan ketawa apabila ada sesuatu yang menggeletek hati. Ya, itu memang sesuatu yang normal. Tapi, hakikatnya, di situlah akan timbulnya masalah. Gurauan yang melampau-lampau akan menyebabkan kita banyak ketawa.


Dalam Kitab Ihya’ Ulumiddin karangan Imam Ghazali, beliau menyenaraikan senda gurau sebagai salah satu unsur bahaya yang dibawa oleh lidah. Kata beliau,

Asalnya senda gurau itu tercela dan terlarang, kecuali sekadar sedikit yang dapat dikecualikan daripadanya.[1]

Ini berdasarkan hadis Rasulullah S.A.W.:
Maksudnya: “Jangan engkau berbantahan dan bergurau dengan saudaramu!




Kita dibolehkan bergurau senda tetapi jangan berlebih-lebihan. Kenapa? Kerana ia akan mengundang banyak ketawa. Dan banyak ketawa akan mematikan hati. Dan mungkin akan menjatuhkan maruah diri. Kata Imam Ghazali,

Adapun berlebih-lebihan pada bergurau, maka akan mempusakai banyak tertawa. Dan banyak tertawa itu mematikan hati dan mewarisi kedengkian pada sesetengah keadaan. Dan menjatuhkan kehebatan diri dan kemuliaan. Dan apa yang terlepas dari hal-hal tersebut, maka tidak tercela,” sebagaimana diriwayatkan dari Nabi S.A.W. bahawa baginda bersabda:

Maksudnya: “Sesungguhnya aku bersenda gurau dan aku tidak mengatakan, selain yang benar.[2]




Kita biasa dengar,

Isy dia ni. Ketawa sampai tak ingat dunia!


Hakikatnya begitulah keadaan orang yang ketawa berlebih-lebihan. Larut dalam dunia ketawanya. Sampai lupa dan tak sedar apa yang berlaku di sekelilingnya. Dan lebih parah lagi, ketawanya itu juga menunjukkan kelalaian dari mengingati akhirat.


Nabi S.A.W. bersabda:
Maksudnya: “Jikalau kamu tahu apa yang aku tahu, nescaya pasti kamu banyak menangis dan sedikit ketawa.[3]



Nilai Gurauan vs Nilai Persaudaraan

Ketawa memang seronok. Tapi menjadi bahan ketawa sangat menyakitkan hati. Hakikatnya, itulah yang selalu ada dalam sesebuah gurauan - mentertawakan orang lain.


Kita mungkin sekadar main-main, kata orang menyakat. Tapi, siapa tahu apa yang dirasai ‘watak utama’ kisah gurauan tersebut?


Mungkin tak kisah, mungkin marah, mungkin kecil hati dan mungkin terus tak bertegur sapa.


Gurauan yang dianggap sekadar main-main boleh menjadi bibit kepada pergaduhan, pertengkaran, tak bertegur sapa dan permusuhan yang berpanjangan antara sesama Muslim. Begitu murahkah nilai persaudaraan dalam Islam sehingga kita sanggup menggadaikannya dengan kata-kata gurauan dan mainan yang langsung tiada nilai di sisi Allah?


Rasulullah S.A.W. sendiri telah memberi amaran dalam sabda baginda:
Sesungguhnya orang yang berkata-kata dengan suatu perkataan untuk mentertawakan teman-teman duduknya, akan jatuh dalam api neraka, lebih jauh dari bintang surayya.



Jujur dalam Berjenaka dan Gurau Senda

Sedarkah kita, ketika bergurau senda dengan rakan-rakan, kita mungkin dah berbohong? Berbohong bukan maksud saya betul-betul bercakap bohong. Tapi, hanya sekadar cakap main-main; atau kata orang sekadar mengacah saja.


Soalnya, betul ke kita tak boleh menipu walaupun dengan hanya niat untuk bergurau? Nama pun gurauan, jadi kita bukan berniat untuk betul-betul menipu, hanya sekadar main-main dan tak memudharatkan sesiapa. Dan biasanya, last sekali, kita mesti akan cakap,

Aku main-main je la…

Aku tipu engkau je tadi. Saja nak tengok macam mana reaksi engkau.


Kalau diikutkan logik akal pendek kita, mungkin pandangan tu nampak macam betul. Tapi, mari kita teliti sabda Rasulullah S.A.W. :

Hendaklah kamu jujur. Sesungguhnya kejujuran menunjuk kepada kebaikan. Dan kebaikan menunjuk kepada syurga. Seorang lelaki terus jujur dan mencari kejujuran sehinggalah dia dicatatkan di sisi Allah sebagai seorang yang sangat jujur. Berwaspadalah terhadap dusta. Sesungguhnya dusta menunjuk kepada kejahatan. Dan kejahatan menunjuk kepada neraka. Seorang lelaki terus berdusta dan mencari pendustaan sehingga dia dicatat di sisi Allah sebagai seorang yang sangat berdusta. [4]

Celakalah orang yang memperkatakan sesuatu agar orang lain ketawa, lalu dia berdusta. Celakalah untuknya. Celakalah untuknya.[5]


Apa pun tujuan kita, pendustaan sesekali tidak dibenarkan walaupun hanya untuk bergurau dan berjenaka. Islam mengharuskan gurau senda, keceriaan dan hiburan jiwa, tetapi tidak menjadikannya sebagai pembuka jalan kepada kita untuk berdusta.


Jadi, kalau nak bergurau, pastikan gurauan kita tak ada unsur-unsur penipuan dan pendustaan. Sebagaimana sabda Rasulullah S.A.W.:

Maksudnya: “Sesungguhnya aku bersenda gurau dan aku tidak mengatakan, selain yang benar.[6]




Macam mana cara yang betul untuk bergurau? Mari kita susuri sirah Nabi Muhammad S.A.W., bagaimana cara baginda bergurau senda dengan orang-orang di sekeliling baginda.

Suatu hari, seorang lelaki telah datang kepada Rasulullah S.A.W., meminta tunggangan daripada baginda kerana hendak pulang ke negerinya. Apabila Nabi mendengar permintaan lelaki itu, baginda bersabda: “Sesungguhnya aku akan menunggangkanmu di atas anak unta.” Padahal, pada waktu itu Nabi berkata demikian hanya dengan tujuan untuk bergurau.

Apabila lelaki itu mendengar kata-kata Nabi, dia merasa susah hati kerana memikirkan bagaimana anak unta yang kecil dan lemah boleh ditunggang untuk perjalanan yang jauh. Lalu, lelaki itu berkata, “Apa yang boleh aku buat dengan seekor anak unta? Kalau kamu berikan pada aku, tentulah menjadi beban dan hanya menambahkan kesusahan saja, sebab ia masih kecil dan tidak boleh ditunggang.

Maka Rasulullah S.A.W. berkata, “Adakah yang melahirkan unta itu selain daripada unta betina? Maka itulah yang mahu aku berikan kepadamu iaitu unta besar yang asalnya dilahirkan oleh ibunya.[7]



Lihat bagaimana cara Rasulullah S.A.W. menjaga adab-adab dalam bergurau senda. Baginda tidak sesekali menipu orang yang diajak bergurau, sebaliknya cara baginda ada ‘seninya’ yang tersendiri.


Apa yang saya perhatikan dalam kisah di atas dan beberapa kisah lain, Rasulullah menggunakan kaedah “double meaning” dalam gurauan baginda, iaitu satu kalimah tetapi mempunyai ataupun boleh difahami dalam dua maksud dan keadaan yang berbeza. Jadi, cara sebegitu akan mengelakkan kita daripada berbohong ketika bergurau.


Sayyidina Umar r.a. pernah berkata:
Tahukah kamu mengapa dinamakan gurau senda (al-muzaah) dengan kata-kata al-muzaah?” (maksud asal al-muzaah: alih).

Mereka itu menjawab: “Tidak!

Maka Umar r.a. menjawab:
Kerana senda gurau (al-muzaah) itu, mengalihkan orang yang bergurau daripada kebenaran.


Jadi, berwaspadalah kita dalam setiap gurauan dan kata-kata kita. Setiap apa yang dituturkan oleh kita akan dipertanggungjawabkan ke atas diri kita di akhirat kelak. Gurau senda mampu menghiburkan jiwa dan boleh mengeratkan hubungan sesama Muslim, tapi andai tidak kena caranya, gurau senda boleh melontarkan kita ke dalam azab neraka. Na'uzubillahi min dzalik.

~Wallahu a'lam~